Sumber : IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
13 september 2011
Penyakit kulit bisa menyerang
siapa saja, baik laki-laki, perempuan, orang dewasa, kanak-kanak bahkan
bayi. Karena anatomi kulit yang sangat berbeda dengan orang dewasa,
bayi merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap gangguan
kulit.
Menurut Bernard Cohen, M.D,
direktur ilmu kesehatan kulit anak dari Johns Hopkins Children's
Center, kulit merupakan organ bertindak sebagai benteng pertahanan
terhadap beragam elemen yang mengancam tubuh mulai dari sinar matahari
hinga bakteri.
Pada tahun pertama, seorang bayi
akan sangat rentan terhadap gangguan karena lapisan kulit mereka
belum sempurna. Pasalnya dibutuhkan waktu hingga satu tahun bagi
epidermis kulit untuk berkembang dengan cepat dan berfungsi secara
efektif.
Pada bayi, struktur kulitnya
lebih tipis, ikatan antar selnya lebih lemah dan lebih halus. Kulit
bayi juga memiliki pigmen yang lebih sedikit, dan tidak mampu mengatur
temperatur seperti halnya anak-anak dengan usia lebih tua atau orang
dewasa.
Munculnya kemerahan dan
peradangan pada kulit merupakan salah satu gejala dari reaksi alergi
pada tubuh bayi. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit yang
umum dijumpai pada bayi :
1. Intertrigo
Intertrigo
mengacu pada suatu peradangan pada lipatan tubuh. Hal ini biasanya
terletak di paha bagian dalam, ketiak, dan bagian bawah payudara atau
perut. Lipatan tersebut membuat kulit tampak merah, gatal dan
menyebabkan rasa sakit bila terjadi gesekan. Umumnya terjadi pada bayi
yang gemuk.
Penyebab : Bisa terjadi karena lembab berlebihan pada lipatan bayi, yang tidak pernah mendapatkan udara.
Yang harus dilakukan : Cuci bagian dalam lipatan kulit bayi Anda dengan air dan oleskan krim penghalang zinc-oxide atau petroleum jelly untuk melindungi kulit bayi.
2. Biang keringat
Biang keringat atau lebih dikenal dengan sebutan miliaria, biasanya
terjadi pada leher, wajah, punggung, atau bokong bayi. Secara klinis
miliari terlihat dengan adanya kulit kemerahan disertai rasa gatal
sehingga bayi rewel, dengan gelembung-gelembung kecil berair.
Penyebab : Udara panas, cuaca lembab, pakaian yang ketat dan aktivitas bayi yang tinggi dapat memicu ruam biang keringat.
Yang harus dilakukan :
Sedapat mungkin hindari bayi Anda dari suhu yang terlalu panas dan
berikan pakaian yang longgar. Dengan begitu, ruam akan terlihat lebih
baik dalam waktu sekitar 30 menit.
3. Seborrhea
Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang
menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah, kadang pada bagian
tubuh lainnya seperti belakang telinga, leher, pipi, dan dada.
Penyakit ini yang paling sering terjadi pada bayi di bawah usia 6
bulan. Pada kulit kepala, seborrhea tampak seperti ketombe, sisik
kuning atau berkerak.
Penyebab : belum diketahui.
Yang harus dilakukan : Lakukan pengobatan tradisional dengan menggosokan minyak zaitun atau baby oil pada kulit kepala bayi Anda, kemudian sikat dengan lembut.
4. Eksim Eksim dapat
muncul di manapun pada tubuh bayi mulai dari usia 3 sampai 4 bulan,
meskipun sangat jarang ditemukan di daerah bekas pemakaian popok. Eksim
atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah peradangan hebat
yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada
kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan. Kondisi yang lebih
parah, penyakit ini juga dapat menyebabkan kulit berubah menjadi
merah, mengeluarkan nanah, dan kerak.
Penyebab : Apa pun
bisa menjadi pemicu bayi rentan terhadap eksim (dengan predisposisi
genetik atau riwayat alergi dalam keluarga). Setiap bayi mempunyai
pencetus eksim yang berbeda-beda. Ada orang yang setelah memegang sabun
atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang
disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain.
Yang harus dilakukan :
Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk
mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan
gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat
kulit menjadi lebih lembab. Untuk kasus yang lebih parah, konsultasikan
dengan dokter Anda soal penggunaan salep steroid, untuk mengurangi
peradangan.
5. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah inflamasi pada kulit yang terjadi karena kulit
telah terpapar oleh bahan yang mengiritasi atau menyebabkan reaksi
alergi. Dermatitis kontak akan menyebabkan ruam yang besar, gatal dan
rasa terbakar.
Penyebab : Jika ruam
terjadi di seluruh tubuh bayi Anda, maka sabun atau deterjen mungkin
menjadi salah satu penyebabnya. Jika dada dan lengan yang terkena,
pelakunya bisa dari baju yang kotor.
Yang harus dilakukan :
Pada kasus ringan dan sedang, penghindaran bahan iritan (penyebab
iritasi) dan penggunaan krim yang mengandung hidrokortison
(kortikosteroid) dapat membantu mengurangi gatal dan kemerahan di
kulit. Pada kasus yang berat, obat yang diminum jenis kortikosteroid
dan antiradang diperlukan untuk mengurangi peradangan dan gatal.
Sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum
menggunakan krim hidrokortison atau antihistamin.