Welcome

HWAITING!!!!!!!!!!!!!



Friday, 26 August 2011

KESEHATAN GIGI DAN MULUT



Kelainan atau penyakit rongga mulut dan gigi merupakan salah satu dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas. Hampir sekitar 60% masyarakat Indonesia pernah mengalami gangguan pada gigi. Pada tahun 1980, ditemukan bahwa hampir 90% anak sekolah mempunyai kelainan gigi atau rongga mulut. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan gigi dan rongga mulut perlu mendapatkan perhatian khusus.

A. Jaringan Rongga Mulut
Dalam rongga mulut, terdapat beberapa jaringan yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
Jaringan Keras (rahang atas, rahang bawah, dan gigi).
Jaringan Lunak (gusi, lidah, mukosa pipi, mukosa bibir, mukosa lidah, mukosa palatum, dan jaringan dasar lidah).

B. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu, pengunyahan (mastikasi), keindahan (estetika), dan berbicara (phonetic). Dalam mulut, gigi tertanam dalam tulang rahang dan dilindungi oleh gusi (gingiva), dengan bentuk yang berbeda – beda sesuai dengan fungsinya.

C. Jenis dan fungsi Gigi
1. Gigi Seri (Incisivus)  
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan (mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
2. Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
3. Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie, gigi ini sering “dikorbankan”.
4. Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

D. Proses Pertumbuhan Gigi
Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami 2 fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada umur 3 tahun dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada usia 13 tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 – 21 tahun. Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 13 – 17 tahun.

E. Perawatan gigi dan mulut
Mulut sebenarnya sudah mempunyai sistem pembersihan sendiri yaitu air ludah. Akan tetapi, dengan makanan modern sekarang, pembersih alam ini tidak lagi dapat berfungsi. Kita dapat menggunakan sikat gigi sebagai alat bantu untuk membersihkan gigi. Pilih sikat gigi yang bulunya tidak terlalu keras karena akan dapat melukai gusi. Selain itu, besarnya sikat juga harus disesuaikan dengan besarnya rongga mulut kita.
Selain untuk perawatan rutin, kita harus segera mengunjungi dokter gigi jika keadaan mengalami salah satu atau lebih dari kondisi berikut: 
1.      Bila mengalami bau mulut tidak sedap tanpa penyebab yang jelas selama satu minggu, walaupun sudah menyikat gigi, lidah, gusi dan melakukan pembersihan dengan benang gigi 
2.      Bila mengalami bau mulut disertai sakit gigi; mungkin ada gigi yang berlubang atau abses. 
3.      Bila ada bau mulut disertai demam atau batuk dan lendir, ini dapat merupakan gejala abses paru. Dalam hal ini, dokter gigi akan merujuk kita ke dokter spesialis. 
Selain itu, kita bisa menggunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada di celah-celah gigi paling sedikit dua kali dalam sehari, terutama sehabis makan. Bila kita dalam situasi sangat terburu-buru dan tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan hal di atas, bau mulut dapat dihilangkan secara sementara dengan penggunaan obat kumur, makan jeruk, apel, atau seledri. 
Bersihkan karang gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan periksakan secara teratur satu tahun sekali untuk kontrol gigi (dental check-up). Selain itu, berhenti merokok, mengurangi konsumsi gula, kopi dan alkohol, makanan berbumbu dan makanan berbau (seperti pete atau jengkol), serta minum banyak air putih akan membantu merawat gigi.

F. Cara Menyikat Gigi Yang Benar
• Pemilihan sikat gigi: Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu sikat jangan terlalu keras / terlalu lembut terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi. Ujung kepala sikat menyempit hingga mudah menjangkau seluruh bagian mulutnya yang relatif mungil Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak tersikat. Ini biasanya pada gigi geraham bungsu. 
• Cara menggosok gigi : 
1. Permukaan Luar
Bulu sikat membentuk sudut 45 derajat, dimulai dari daerah gusi tepi yaitu batas antara gusi dengan gigi lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikian plak akan terlepas dari setiap gigi
2. Permukaan Dalam 
Sikat gigi di arahkan vertical dan gunakan ujung bulu sikat untuk membersihkan bagian dalam gigi depan bawah dan kebalikan untuk gigi depan atas. Untuk gigi posterior (belakang), permukaan dalam dibersihkan dengan cara yang sama dengan membersihkan permukaan luar.
3. Permukaan Oklusa
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju mundur. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah, agar makanan yang masih menempel bisa hilang dengan maksimal
4. Jangan lupa kumur – kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah di sikat.
5. Untuk pembersihan gigi yang lebih maksimal gunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan sela – sela gigi.
• Frekuensi sikat gigi: Minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Idealnya sikat gigi setiap habis makan, tapi yang paling penting malam hari sebelum tidur. Sebaiknya sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor yang dapat menguatkan email. Untuk anak-anak berikan pasta gigi dengan rasa buah, sehingga anak gemar menggosok gigi.
• Pada anak usia balita memerlukan peranan orang tua untuk membantu proses pembelajaran menggosok gigi secara rutin dan benar, karena dengan bimbingan dan penanaman kebiasaan menggosok gigi, akan bermanfaat untuk menjaga kesehatan giginya yang putih bak mutiara. Dibutuhkan kesabaran orang tua dalam proses pembelajaran ini, kadang mula-mula anak menutup rapat mulutnya setiap kali giginya mau dibersihkan. Penolakan ini wajar karena anak mengira dirinya akan disakiti. Langkah inovatif diperlukan ketika menggosok gigi si anak. Ajak si kecil melihat kakak, ayah, atau ibunya menggosok gigi. Dengan begitu anak akan melihat langsung contoh/model bagaimana cara menggosok gigi. Selain itu sikat gigi juga bisa dilakukan sambil bermain, tak perlu selalu di kamar mandi. Misalnya sambil bercermin, atau sambil menari-nari dan bernyanyi gembira. Buat acara menggosok gigi menjadi menyenangkan sehingga mereka menikmatinya dan tidak malas melakukannya. Jadikan acara sikat gigi sebagai salah satu kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari. Selagi membangun kebiasaan ini, sampaikan pengertian kepada anak mengenai manfaat menyikat gigi, paling konkret adalah gigi jadi bersih, putih dan sehat
Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu,
(a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.
(b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.
(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.
Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

2 comments:

  1. :),,,, yah sama_sama,,,,,,,,,,,,,k nyangka nih post bakalan dibaca orang,,,,huhuhuu,,jadih terharu........
    blog inih isinyah tugas-tugas jaman rahma kulyah duluh,,,hehheee,,,,
    tujuan awalnyah si buat ngesave data doang,,,,,

    ReplyDelete
  2. 1xbet korean | Bet online in South Africa
    1xbet korean | Bet 1xbet online in South Africa. septcasino 1xbet korean | Bet online choegocasino in South Africa.

    ReplyDelete