Welcome

HWAITING!!!!!!!!!!!!!



Friday 26 August 2011

SISTEM PENGINDRAAN




Sensoris (sensasi) adalah kesadaran akan adanya suatu stimulus, atau dikenal juga dengan istilah penginderaan.

Fungsi sistem sensoris :
      - menempatkan manusia  berhubungan        dengan lingkungan sekitarnya
      - fungsi proteksi (mempertahankan diri dari             bahaya)
      - sebagai proses pemasukan informasi

Sistem sensoris :
- sensasi eksteroseptif (superfisial) ; taktil
- sensasi proprioseptif (dalam) ; kinestetik
- sensasi interoseptif (visceral)
- sensasi khusus : visual, auditif, olfaktori,  gustatory

pengertian didapat dari penginderaan, sedikitnya berlaku untuk pengertian-pengertian dasar.

Contoh : pada anak untuk mengerti suatu benda itu pisang, maka diperlukan :

- indera mata untuk melihat warna danbentuknya
- rabaan tangan untuk merasakan lunaknya
- indera penghidu untuk bau yang khas
- kecapan lidah untuk rasa manis.
untuk mengindera ini mata bergerak, mungkin leher, kepala juga turut bergerak, demikian juga hidung, tangan, lidah, mulut.

Jadi dapat dikatakan gerakan (motorik) dan penginderaan merupakan dasar proses pengertian.

Penginderaan
- menerima informasi dari changing environment
- Otak menyerap (became aware)     mengindera
                                    Proses belajar

Indera khusus :
- Penglihatan                             mata
- Pendengaran                          telinga
- Keseimbangan                       telinga
- Pengecap                               lidah
- Penciuman                             hidung

Indera umum ; peraba, raba-tekan, suhu, nyeri
                                                            kulit, otot, tulang
 Alat Indera pada Manusia

1. Indera pengelihatan
Bagian-bagian mata
1) Kornea
Kornea merupakan suatu bagian yang menonjol dan trasparan dan terletak pada bagian depan sklera merupakan dinding yang terluar mata yang berwarna putih. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina.


2) Pupil
Pupil adalah sebuah celah kecil yang terdapat pada koroid dan terletak tepat di belakang kornea bagian tengah. Di sekitar pupil terdapat daerah yang mengandung pigmen dan disebut iris.

3) lensa mata

di bagian belakang pupil terdapat bagian yang cembung, yaitu lensa.
Lensa didukung oleh otot disebut muskulus siliaris (otot daging melingkar).

Apabila otot ini mengalami kontraksi akan terjadi perubahan ukuran lensa.

Kemampuan lensa mata tersebut dinamakan daya akomodasi mata.


4) retina

lapisan mata yang terdalam, sangat kompleks, dan lunak. Pada bagian terdalam retina terdapat beberapa lapis sel, yaitu reseptor, ganglia, dan serabut saraf.

Retina berisi reseptor untuk menerima rangsang cahaya, sehingga reseptor ini disebut fotoreseptor.

Pada retina ada satu titik atau bintik yang tidak mempunyai sel-sel batang maupun konus disebut bintik buta.

Kelainan dan penyakit pada indera penglihatan


1) Rabun jauh (miopi)
Miopi adalah lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina), pakai kaca mata berlensa cekung (negatif).

2) Rabun dekat (hipermetropi)
Hipermetropi adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning, pakai kacamata lensa cembung (lensa positif).

3) Mata presbiop (presbiopi)
presbiopi umumnya terjadi pada orang berusia lanjut. lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata, pakai kacamata berlensa rangkap (+/-)

4) Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik, pakai kacamata silindris.
5) Rabun senja (hemeralopi)
Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari.

6) katarak
Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.

7) Buta warna
Buta bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru.
2. Indera pendengar dan alat keseimbangan
Indera pendengar dan alat keseimbangan pada manusia berupa telinga.

Bagian-bagian telinga
telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Kelainan dan penyakit pada indera pendengaran Gangguan pada indera pendengaran dapat menyebabkan pendengaran menjadi kurang peka. Keadaan tersebut antara lain disebabkan terjadinya penebalan membran timpani akibat infeksi berulang pada telinga tengah, pecahnya membran timpani, pengapuran pada tulang-tulang pendengaran, dan kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).

Indera peraba

Indera peraba pada tubuh manusia adalah kulit. Di kulit terdapat beberapa organ penginderaan khusus disebut reseptor. Ada lima macam reseptor pada kulit, yaitu reseptor yang khusus untuk menanggapi rangsang yang berupa sentuhan, tekanan, sakit, panas, atau dingin.

Indera perasa

Indera perasa berupa putting pengecap (papilla) terletak pada lidah , sedikit pada langit-langit lunak dan lenkung langit-langit.  Pada lidah papilla terdiri dari tiga macam yaitu papilla benang (filiformis), papilla jamur (fungiformis), dan papilla melingkar (circumvalata). Pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah.  Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila
Terdapat empat macam papila lidah:

1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal   lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup          pengecap, dan
4. Papila filiformis, terdapat pada bagian posterior.

Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap. Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap pada semua vertebrata mendapat persarafan dari cabang-cabang saraf kranial nomor VII, IX, dan X. Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin. Manusia hanya mampu mengecap empat macam cita rasa, yaitu rasa asam, asin, manis, dan pahit. Selain sebagai indera perasa lidah juga befungsi sebagai pembantu pada saat bicara



























No comments:

Post a Comment